Halaman

Kamis, 12 Agustus 2010

मोतिवातिओं 4 U

Nikmati Perbedaan!

Ditulis oleh: Anne Ahira untuk you all!

Perbedaan adalah anugrah dari
Yang Maha Kuasa!

Lihatlah sekeliling kita, indahnya
warna-warni bunga, warna-warni satwa,
dan segala keragaman lain yang
menghiasi dunia.

Bayangkan kalau kita hanya mengenal
warna hitam saja! Alangkah gelapnya
dunia ini! :-)

Tanpa adanya perbedaan dan warna-warni,
kita tidak akan merasakan hidup
semeriah dan seindah sekarang ini,
betul?! :-)

Begitu pun dengan kehidupan, setiap
insan selalu berhadapan dengan segala
macam perbedaan dan warna-warni
kehidupan.

Tapi sayang, tidak semua orang mampu
melihat perbedaan sebagai kekayaan.
Banyak orang merasa tersiksa karena
perbedaan alias mereka tidak mampu
menikmatinya.

Berbagai bentuk kejahatan dimulai hanya
karena perbedaan. Entah itu perbedaan
warna kulit, agama, suku bangsa,
prinsip, atau sekadar pendapat.

Sebenarnya, perbedaan bukanlah sesuatu
yang bisa dihindari. Setiap orang lahir
dengan perbedaan dan keunikannya
masing-masing. Mulai dari perbedaan
fisik, pola pikir, kesenangan, dan
lain-lain.

Tidaklah mungkin segala sesuatu hal sama.
Bahkan kesamaan pun sebenarnya tidak
selalu menguntungkan.

Coba bayangkan, seandainya semua orang
memiliki kemampuan memimpin, lantas
siapa yang mau dipimpin? Kalau semua
orang menjadi orang tua, siapa yang mau
jadi anak? Siapa juga yang akan
menerima sedekah, jika semua orang
ditakdirkan kaya?

Perbedaan ada bukan untuk dijadikan
alat perpecahan. Banyak hal positif
yang bisa kita peroleh dengan perbedaan.
Namun, tentu saja semua itu harus
bersyarat. Nah, syarat apa saja yang
harus dipenuhi?

Berikut di antaranya...

1. Cara pandang kita terhadap perbedaan.

Berpikirlah positif dengan mensyukuri
adanya perbedaan. Anggaplah perbedaan
sebagai kekayaan. Cara pandang yang
benar akan melahirkan sikap yang tepat.

Ada baiknya kita mencari persamaan
terlebih dahulu, sebelum mencari
perbedaan.

2. Kelola perbedaan sebaik mungkin.

Musyawarah untuk mencapai kesepakatan
adalah jalan yang tepat untuk mengelola
perbedaan.

Berlatihlah utk menghargai, menerima,
menjalankan dan bertanggungjawab
terhadap keputusan bersama, meski
berlawanan dengan ide awal kita.

3. Selalu posisikan segala sesuatu
pada tempatnya.

Saat bekerja sama dengan orang lain,
salurkan potensi, karakter, minat yang
berbeda-beda pada posisi 'yang tepat'.

Cara ini akan mendorong tercapainya
tujuan bersama dan mendukung
pengembangan potensi masing-masing
individu.

4. Jangan pernah meremehkan orang lain.

Apapun dan bagaimana pun kondisi atau
pendapat orang lain, perlakukan mereka
selayaknya diri kita ingin diperlakukan.

Anggaplah semua orang penting. Mereka
memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi
tdk bisa digantikan oleh orang lain.

5. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

Merasa diri paling penting dan lebih
baik daripada orang lain *tidak akan*
menambah nilai lebih bagi kita. Toh
kita tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Jadilah beton dalam bangunan. Meski
tidak nampak, namun sesungguhnya ialah
yang menjadi penyangga kokohnya sebuah
bangunan. :-)

6. Cari sumber informasi yang terjamin
kebenarannya.

Perbedaan bisa muncul karena informasi
yang salah. Oleh sebab itu, pastikan
sumber informasi kita bisa terjamin dan
dapat dipercaya kebenarannya. Lebih
bagus lagi jika disertai bukti yang
mendukung.

7. Koreksi diri sendiri sebelum
menyalahkan orang lain.

Menyalahkan orang lain terus menerus
tidak akan banyak membantu kita. Bisa
jadi kesalahan sebenarnya terletak pada
diri kita. Karenanya, koreksi diri
sendiri terlebih dahulu merupakan
langkah yang paling bijaksana.

So, berhentilah menyesalkan perbedaan.
Karena jika tidak, kamu akan
kehilangan sumber kebahagiaan! :-)

Jumat, 28 Mei 2010

Selamatkan Generasi Muda

Assalamualaikum..

Hadirin rahimakumullah!
Didalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita sama-sama untuk saling sihat menasehati di dalam ketakwaan dan kesabarn kepada Allah SWT. Banyak hal yang bisa kita sampaikan kepada kawan kita, saydara kita, orangb tua kita, dan seluruh lapisan masyarakat dengan mengharapkan kerhidoanNya juga keselamatan dunia dan akhirat.
TV merupaka media audio visual yang memberikan banyak informasi kepada kita. Salah stu contoh ynag bisa kita ambil informasinya adalah segmen remaja, mulai dari kabar kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, pembunuhan oleh pelajar, pencurian oleh remaja, keterlibatan remaja dalam narkoba, dan yang terparah adalah kebobrokan moral pada diri remaja. Namun kita pun tidak menutup mata bahwa banyak diantara anak bangsa yang mengukir prestasi di tingkat dunia untuk mengharumkan bangsa. Terjadinya kebobrokan moral remaja menjadi tanda tanya besar, mengapa hal itu terjadi? Padahal remaja adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan pemerintahan bangsa. Betapa ngerinya jika kita membanyangkan bangsa ini dipimpin oleh remaja yang saat ini jauh dari yang diharapkan. Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan generasi muda ini?
Mari kita flashback, kita renungkan salah sati sabda rosul yang artinya “Setiap bayi yang dilahirkan adalah fitrah, orang tuanyalah yang menjadikan ia Nasrani, Yahudii dan Majusi”
Hadits ini menunjukan betapa besarnya peran orang tua dalam mendidik anak-nak yang menjadi amanah dari Rabbnya. Orang tua merupakan guru pertama bagi anak dalam mengenal dunia, dari orang tuanyalah anak-anak itu menuruni sifat kedua orang tuanya, karena anak itu merupakan peniru yang paling ulung terhadap lingkungannya.
Al-Quran menegaskan tentang betapa pentingnya membina generasi penerus (anak-anak) ynag akan melanjutan kehidupan dimasa yan akan dating. Di dalam Quran Surat Annisa : 9
•               

“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
Membina generasi ini tidak hanya pada saat anak-anak saja. Membina generasi mimiliki sifat yang dinamis yang artinya trus menerus tidak berhinti disatu temoat (masa), pembinaan generasi terutama pada akhlak yang menjadi kunci utama seseorang selamat. Jika dia memiliki akhlak yang baik maka kehidupannya akan selamat, tapi jika dia memiliki akhlak yang buruk, maka kihidupannyapun akan buruk.
Orang tua jaman sekarang merasa sudah cukup mendidik anaknya hgingga usia remaja,padahal pada usia itu mereka berada di tingtkat kelabilan yang tinggi untuk mencari jatidirinya, untuk mengenal dirinya dan mengarahkan arah hidupnya.
Hadirin Rahimakulullah!
Disinilah peran utama orang tua untuk terus dan tetap mengawasu juga membimbing serta mengontrol agar anak tidak terjerumus kedalam hal-hal ynag buruk. Sebagai orang tua hedaklah kita memberikan contoh sikap dan sifat yang baik terhadap anak-anaknya.
Masa remaja adalah masadimana anak mulai berfikir, kerja otak mulai bertambah. Bimbinmglah mereka dengan disukusi keagamaan, sholat berjamaah, hidup sederhana, ikhlas dalam setiap keadaan. Dimana ketika mereka mulai kita lepas dari masa remaj menuju masa dewasa anak kita telah memilikipandanghan hidup yang kuat di bawah naungan alQuran dan Sunnah.
Dengan metode serti ihni, saya rasa generasi ini bisa diselamatkan menjadikan kehidupan ini baldatun thoyyibatun wa robbunghofur.
Oleh karena itu, dengna menghaparkan keridhoan Allah dan ampunanNya. Marilah kita sama-sama menjaga anak kita amanah terbesar yang Allah berikan. Engan memberikan pendidkan contoh sikap yang berbudi dalam kehidupan sehari-hari hingga akhirya terciptalah keluarga yang harmonis yang mampu membangun dan mengmban Negara ini dengan martabat yang luhur.
wassalam

Rabu, 19 Mei 2010

DAKWAH DAN KOMUNIKASI

DAKWAH DAN KOMUNIKASI